Selasa, Oktober 15, 2013

Tetap Istimewa

     Ketemu lagi dengan tanggal 15 Oktober, tapi di tahun yang berbeda. Sekarang tahun 2013. Bedanya adalah 15 Oktober tahun ini bertepatan dengan hari raya Idul Adha, 10 Zhulhijjah 1434 H. Takbir berkumandang diselurh dunia. Tak terkecuali di Jogja.
  
     Di daerah nan istimewa ini, takbir pun berkumandang nyaring. Menggetarkan jiwa-jiwa yang merasakan kehadiran Allah. Jogja istimewa di hari nan istimewa. Semakin menambah istimewa tempatku menuntut ilmu ini.

     Dari beberapa hari yang lalu, aku menanti-nanti hari ini atau lebih tepatnya menanti tanggal ini datang. Aku ingin bernostalgia dengan kegalauanku. Tanggal 15 Oktober yang istimewa untuk seorang wanita yang istimewa pula di hatiku. Di tanggal yang sama, dua tahun yang lalu, aku mengungkapkan perasaanku kepada seorang wanita yang dulu sempat mengisi kekosongan hatiku. Tanggal 15 Oktober dua tahun yang lalu itu berada pada hari sabtu. Di hari itu juga, Liverpool bertanding melawan Manchester United dengan skor akhir 1-1. Gol Liverpool dicetak oleh Gerrard melalui eksekusi bola mati, sedangkan gol MU dicetak oleh Chicarito. Sial.

      Kembali ke cerita.
     Di hari itu, aku mengselatankan, eh, maksudku mengutarakan perasaanku kepada seorang wanita manis yang begitu aku sukai dan aku kagumi (Kejadian ini aku tulis menjadi sebuah cerpen. Masih dalam tahap penulisan). Pengutaraan itu sebenarnya terburu-buru. Aku hanya punya waktu persiapan selama dua hari (emang butuh berapa lama, ya, biasanya?). Tapi demi wanita yang aku damba, aku rela melakukan apa pun. I'm a crazy man.

      Nama wanita yang aku suka itu Putik Bunga Indah Sari. Dia manis sekali. Apalagi kalau dia senyum, ahhhhh manis sekali (lebih jelasnya, tunggu cerpennya terbit). Gak butuh waktu yang lama bagiku untuk deketin dia. Sekitar dua minggu saja. Bentar kan?

      Aku nembak dia pake dua bungkus coklat Beng-beng (gak romantis --"). Aku bungkus dua beng-beng itu dengan secarik kertas yang berisi puisi (ini baru romantis. Semoga puisi yang aku tulis masih dia simpan). Aku nembak di pojokkan gedung auditorium sekolah. Pas di depan masjid pula (perfectoo).

      Bla..Bla...Bla...Bla...
      Dan akhirnyaaaaaa....... Aku diterima. Yeayyy!!
      
      Itu merupakan salah satu kisah indah yang pernah aku jalani. Kini Putik tak lagi di sisiku. Dia kini di sisi yang lain, mungkin sisi kanan atau sisi kiri. Bukan. Dia di sisi seorang cowok yang juga merupakan temanku. Teman 1 angkatan, man. Ajeee gilee. Sakit hati? kagak. Aku gak kena penyakit liver. Tapi sakit perasaan. Sedih? Jelas. Itu wajar. Siapa pun akan merasakan seperti itu bila kehilangan orang yang mereka cintai.

      Aku tak ingin menyebutnya mantan. Dia terlalu manis untuk aku sebut mantan. Dia adalah mimpiku yang gagal ku jaga atau pacar yang kembali menjadi teman. Ya, dia temanku, bukan mantanku. Sakit memang klo diingat. Tapi, bukan berarti aku galau gara-gara itu. Aku malah ketawa klo ingat tentang masa itu. Aku bisa romantis juga ternyata.

      Kini, saat-saat romantis itu tinggal kenangan. Dia memang bukan belahan jiwaku lagi, tapi dia tetap istimewa di hatiku, seistimewa Daerah Istimewa Yogyakarta. I'll never forget it, Putik :) .


*Gemo*

2 komentar: