Rabu, Desember 21, 2011

ceritaku


The Story Without Idea
(Cerita Tanpa Ide)

(Gemo Gibran)

Hmmm… Pagi yang dingin. Bangun tidur, mandi dan langsung pergi ke sekolah. Sekolah lagi, sekolah lagi. Jenuh juga aku kalau begini. Padahal ulangan semester sudah selesai dan aku juga tidak ada remedy karena Alhamdulillah, nilai-nilai ulanganku cukup memuaskanku. Hehehe…
            Hari ini hari kamis. Berarti hari ini merupakan hari dimana remedi Bahasa Indonesia akan dilaksanakan. Kenapa aku bisa remedi, ya? Aku kan pintar dalam pelajaran ini, tapi kenapa aku remedi? Aku mendapatkan nilai 70. Kurang tiga soal lagi, maka aku akan mendapatkan nilai 76 yang berarti aku lulus dalam pelajaran ini. Sial. Kenapa aku bisa remedi?
            Tugas remedi yang diberikan oleh Pak Fadil adalah ngggg…… seperti biasa, kami disuruh untuk membuat tulisan. Apapun jenisnya. Tugas tersebut dikumpul atau lebih tepatnya dikirim ke e-mail Pak Fadil, yaitu fadilalkarsad@yahoo.com. Sebenarnya remedi kali ini kami, yaitu aku dan teman-temanku, disuruh membuat tulisan yang ditulis di kertas polio bergaris, namun karena beliau berhalangan hadir karena istri beliau sakit, maka kami disuruh mengumpulkan tulisan kami ke email beliau. Aku doakan supaya istri beliau cepat sembuh dan beliau bisa kembali mengajar kami. Amin.
            Oh, my God! Kenapa harus menulis? Pak Fadil, saya lagi males nulis, Pak. Cerpen saya yang kemaren saya tulis saja belum selesai, gara-gara kehabisan ide, apalagi disuruh membuat tulisan baru. Susah, Pak. Saya lagi nggak punya ide. Ide saya sedang pesiar ke negeri yang entah apa namanya, Pak. Saya memang suka nulis, Pak, tapi kali ini saya lagi males untuk nulis. Saya sih bisa kalau untuk bikin tulisan, Pak, tapi tulisannya pasti berantakan. Maklum, Pak, seperti yang saya bilang tadi, saya lagi nggak ada ide. Buntu. Malang sekali nasib saya, Pak. Apa yang harus saya kumpul, Pak, kalau begini caranya. Apakah tidak ada tugas lain selain menulis, Pak? Saya mohon. L
            Aku bingung mau nulis apa? Sampai detik ini, aku masih berpikir, apa yang harus aku tulis? Cerpen, narasi, artikel atau esai kah? Aku bingung!! Ide, dimana engkau? Kemanakah engkau pergi, wahai ide? Dimana kata-kata puitismu bersembunyi, wahai ide? Ide, aku mohon! Kembalilah. Hicks, hicks.
            Mati aku kalau begini caranya. Dapat nilai darimana aku kalau aku tidak mengumpulkan sebuah tulisan? Hmmm… entahlah, aku tak tahu. Mungkin hanya keberuntungan saja yang bisa menghadirkan sebuah tulisan di laptopku. Malangnya nasibku.
            Bingung!!! Aku hanya bisa bilang, BINGUNG!!
Woy, Bingung! Pergi kamu sana! Aku muak! Gara-gara kamu, aku jadi nggak bisa bikin tulisan untuk remedi Bahasa Indonesia. Seharusnya yang ada di otakku itu ide, bukan kamu. Huaaaaaaa.
Ayo, Gem! Berpikir, berpikir. Cari ide, Gem, biar kamu bisa bikin tulisan. Daritadi kamu di sekolah dan daritadi kamu di depan laptop, belum ada satu kalimat pun yang kamu tulis. Parah kamu, Gem. Payah. Kamu yang biasanya bisa nulis dengan kata-kata yang puitis, kenapa kali ini, untuk bikin tulisan yang sederhana pun kamu nggak bisa? Kenapa kamu, Gem? Kenapa?! Come on, Gem, come on. You can do it! I believe it, Gem. Buktiin kalo kamu memang titisan dari seorang Kahlil Gibran.
Huaahhhh… mending aku tidur kalau begini ceritanya. Ngapain juga aku di sekolah lama-lama, kalau ternyata aku juga nggak bisa tulisan. Dari pukul berapa ya aku di sini? Mmmmm… sekitar pukul 7.30. Sekarang pukul 11.38. Wah! Berarti udah sekitar lima jam delapan menit, aku menatap laptopku tanpa bisa menulis sebuah kalimat pun. Bayangkan itu. Betapa ide telah benar-benar meninggalkan otakku. Kacau. Kacau sekali!
Aku bingung. Benar-benar bingung. Apa yang harus aku tulis?
Hmmm…. Adakah diantara teman-temanku yang bisa membantu membuatkan sebuah tulisan untukku? Aku mohon.
Aku coba nulis, ah. Meskipun hanya setengah halaman, tapi tak apa. Lets start.
Wait!!! Tunggu dulu. Aku sama sekali tidak menyangka kalau aku sudah menulis. Alhamdulillah. Aku lihat dulu, mmmmmmm……  wah! Ternyata aku sudah menulis sebanyak 13 paragraf. Sekali lagi aku mengucapkan, Alhamdulillah.  Terima Kasih ya Allah, akhirnya aku bisa nulis juga. Ternyata menulis tanpa ide seperti ini, malah menghasilkan cerita yang menarik. Meskipun berantakan, tapi tak apa. Namanya juga tanpa ide. Terima Kasih ya Allah.
Aku beri judul tulisanku alias cerpen alias narasiku ini dengan judul The Story Without Idea (Cerita tanpa ide).

*Gemo*


Unfinished story

Oke.. Untuk kali ini aku males banget buat nulis. Entah apapun itu bentuknya. Bahkan puisi sekalipun yang sangat aku sukai, aku males. Hmmm... Sepertinya, ide itu telah tenggelam di dasar lautan otakku. Haruskah aku menyelami lautan otakku? Gk mau, ah. Dingin...

Sabtu, Desember 17, 2011

Next Project

Oke. Proyek baru lagi. Sebuah cerpen sederhana yang masih dalam tahap penyelesaian. Cerpenku kali berbeda dengan cerpen-cerpenku yang sebelumnya. Klo cerpen-cerpenku yang kemarin, biasanya tu identik dengan cinta. Tapi kali ini beda. Tetep ada cintanya tapi gak banyak.
Aku kasih bocoran. Cerpenku kali ini bercerita tentang filsafat-filsafat kehidupan menurut pandangan seorang defender dari tim Janda Wonder. Filsafat-filsafat untuk para remaja. Weishhh... mantap...

Ini untuk pertama kalinya aku menulis cerpen tentang filsafat kehidupan. Biasanya, aku menulis cerpen tentang cinta, cinta dan cinta. Sekarang berbeda.
Cerita ini merupakan cerita yang bisa dibilang merupakan narasi. Cerita ini adalah cerita tentang hatiku yang berbicara dengan diriku. Ngerti gak? Klo kamu-kamu dah baca, pasti ngerti.
Cerpen ini aku tulis dengan bahasa yang sederhana, santai dan mudah diterima. Bahasa anak gaul gitu. Aku tak begitu banyak menggunakan kata-kata yang puitis. Males.
Aku harap, dengan cerpenku yang sederhana ini, aku bisa memberi sedikit nasihat kepada teman-temanku.

"Orang yang Pintar Adalah Orang yang Tahu kalau Dirinya Bodoh. Sedangkan Orang yang Bodoh Adalah Orang yang Tidak Tahu kalau Dirinya Pintar"
                                    (Gemo Gibran)

Selasa, November 15, 2011

Puisi dari mereka yang merasa putus asa


AKU INGIN MATI
(11 November 2011)

Andai hari ini merupakan hari terakhirku untuk hidup
Aku ingin hari ini menjadi hari terburuk dalam hidupku
Hari terburuk merupakan momen yang tepat bagiku untuk mati
Tak ada makna lagi hidupku
Aku hanya membawa bencana bagi mereka yang berteman denganku
Berteman denganku sama saja berteman dengan setan 
Aku hanya bisa menyesatkan saja
Aku hanya membawa keburukan
Biarkan aku mati
Tapi aku tak ingin mati bunuh diri
Jika ada yang ingin membunuhku,
Bunuhlah aku
Aku bosan dengan kehidupan ini
Lihat, apa yang bisa aku perbuat untuk kalian
Tidak ada bro
Aku hanya pembuat onar
Aku begitu frustasi dengan ini
Tempatku adalah kegelapan
Bukan di dunia yang terang ini

Aku bosan hidup
I feels like I’m in hell
Ya, dunia ini adalah neraka bagiku
Aku tidak merasa hidup ini tidak adil
Hidup ini adil bagiku
Tapi aku kecewa dengan diriku sendiri
Betapa tiada gunanya lagi aku hidup
Aku tersiksa bro
Apa yang aku perbuat selama ini,
Hanyalah sebuah kesia-siaan belaka
Hanya masalah yang selalu aku perbuat
Aku tidak menyalahkan siapapun atas semua ini
Aku menyalahkan diriku
Betapa aku telah menjadi setan bagi teman-temanku
Aku hanya seekor kambing hitam
Yang hanya dibutuhkan untuk hal-hal yang tidak penting
Seolah-olah, apa yang aku lakukan itu semuanya salah
Aku tidak pernah merasa benar atas semua yang telah aku perbuat
Aku ingin marah
Namun saat aku marah, akhirnya pun aku yang disalahkan
Aku juga yang salah

Tak bisakah aku merasakan kebahagiaan?
Tak bisakah aku?
Hah?!
Hanya kesedihan yang selalu aku rasakan
Hanya kebencian yang selalu aku rasakan
Disaat semua orang menikmati indahnya kebahagiaan
Aku hanya bisa iri, hanya bisa meratapi kesedihanku

Lebih baik aku mati guys
Daripada aku harus menjalani semua ini
Aku tak peduli teman2ku akan berkata apa
Aku hanya ingin mati
Bunuh aku !!!!!!
Bunuh aku !!!!!

Aku mengakui betapa lemahnya aku
Aku menutupi rasa frustasiku dengan tersenyum dan tertawa
Aku berpura-pura dengan senyumku
Dengan tawa candaku
Dibalik semua itu, aku sangat terluka
Hatiku tersayat guys

Aku hidup dalam kepura-puraan
Aku hidup dibalik topeng
Aku memakai topeng senyum dan tawa
Tanpa topeng
Wajahku penuh dengan derita kehidupan anak remaja
Wajahku penuh dengan luka
Wajahku begitu buruk
Sampai-sampai tak ada orang yang mau menemaniku

Apakah aku bisa membuat teman-temanku bahagia?
Apakah aku bisa berguna bagi mereka?
Apakah ada teman yang mau mendatangiku,
Sebelum aku yang mendatangi mereka terlebih dahulu?
?????????????????!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Tidak ada jawaban atas semua itu

Tapi kalau aku bertanya, apakah aku pantas untuk berteman dengan kalian?
Jawabannya adalah TIDAK
Kalau aku bertanya, apakah aku bisa membantu kalian?
Jawabannya adalah TIDAK
Kalau aku bertanya, MASIH PANTASKAH AKU UNTUK HIDUP?
JAWABANNYA ADALAH TIDAK!!!!!!
Aku lebih baik MATI

Take my soul and let me die
Aku akan senang sekali jika diantara kalian (teman-temanku)
Ada yang mau membunuhku
Aku sudah tak sabar lagi ingin mati
Aku sudah ingin mati guys
Biarkan aku mati
Aku bosan jika aku harus terus hidup dalam kepura-puraan
Lebih baik aku hidup dalam kenyataan, yaitu kematian
Hidup dalam kegelapan jauh lebih indah bagiku

Jika aku mati, aku tak ingin kalian bersedih dan meneteskan air mata
Tapi aku ingin kalian tertawa bahagia
Karena sianak pembuat onar telah mati
Anak pembawa sial telah mati guys
Hahahahahahahaha!!!!!!!!!!!!!
Anak yang hanya menjadi setan bagi kalian telah mati bro…
Asyik!!!!!!!!!!!!!!

Last word from me :
GOODBYE
AND THANKS CAUSE ALREADY BE MY FRIENDS



Senin, Oktober 24, 2011

for my love


Sederhana Yang Penuh Makna

Manisku
Kau pasti ingat dengan sebuah benda yang aku beri padamu untuk mengungkapkan perasaanku
Sungguh aku tak menyangka kalau aku akan memberikan benda itu
Sebuah benda yang sederhana namun memiliki makna yang begitu dalam
Disaat orang lain memberikan bunga ataupun cincin dan kalung yang mahal
Aku malah memberikan kamu benda yang begitu murah
Padahal untuk memiliki hatimu butuh perjuangan yang tidak mudah
Seharusnya aku memberikan kamu benda yang spesial
Tapi aku malah memberikan benda yang sangat-sangat sederhana
Entah apa yang ada dipikiranku sehingga aku memberikan benda itu kepadamu
Namun aku pikir , kau sama dengan benda itu
Benda itu adalah coklat
Kau sama seperti coklat
Kau begitu sederhana, namun kau spesial

Manisku
Mungkin aku memang memberikan benda yang sederhana
Tapi makna yang ada pada benda itu sangat besar
Sama seperti hatiku yang begitu besar menyayangimu

Manisku
Aku tak ingin melihatmu bersedih
Aku selalu ingin membuatmu bahagia
Aku akan menjadi matahari dikala hujan membasahi hatimu
Dan aku akan menjadi pelangi dikala hujan berhenti dihatimu
Kebahagiaanmu adalah kebahagaiaanku
Kesedihanmu adalah kesedihanku
Namun, aku tak ingin kau ikut bersedih disaat aku bersedih
Karena aku tidak mau melihatmu bersedih

Manisku
Tahukah kamu kalau aku kesepian disaat kau tidak ada disampingku
Tapi kau tidak akan merasakan kesepian meskipun aku tidak ada disampingmu
Karena aku selalu ada untukmu dan karena aku selalu ada dihatimu

Manisku
Ketika malammu tak berbintang
Akulah bintangmu
Akan aku singkirkan awan yang menghalangi pandangamu
Ketika kau tersesat dalam kegelapan
Akulah lenteramu
Akan aku terangi jalanmu untuk sampai ke hatiku

Manisku
Tak perlu banyak kata bagiku untuk mengungkapkan perasaanku
Kau juga tak perlu tahu seberapa besar perjuanganku mendapatkan hatimu
Yang perlu kau tahu hanyalah
Aku mencintaimu setulus hatiku
Kau bagaikan coklat
Sederhana namun penuh makna



Jumat, Oktober 21, 2011

old story


Aku tak mampu


Aku malu dengan diriku
Aku malu dengan keadaanku
Aku tidak bisa berbuat apa-apa
Aku tidak bisa melakukan sesuatu
Apa yang bisa aku lakukan?

Aku malu dengan diriku
Disaat yang lain mulai bermimpi tentang masa depan
Aku masih bermimpi tentang hari ini
Aku masih terpaku dengan masa lalu
Aku tidak bisa lepas dari masa laluku
Masa laluku begitu indah
Begitu menyenangkan

Tapi kini….
Aku bisa apa?
Aku bisa apa?
Aku hanyalah Ferrari diera 80-an
Yang hanya melaju cepat pada masa itu
Tapi kini kalah dengan mobil sekalas Lamborghini

Aku harus pergi kemana?
Aku sudah kehabisan tiket untuk pesawat masa depan
Yang tersisa hanya becak masa lalu
Yang lambat bergerak ke depan

Oh…..
Jika ada taksi yang akan menuju masa depan
Aku akan menaikinya
Meskipun tidak secepat pesawat
Yang penting aku bisa menuju masa depan
Dan aku bisa mengucapkan
Selamat tinggal masa lalu
Aku akan menuju masa depan