Rabu, Agustus 03, 2011

Tentang sahabat


AKU BINGUNG, AKU KESAL
(Karya: Gemo Gibran)

Aku bingung,
Benar-benar bingung
Aku kesal,
Benar-benar kesal

Aku bingung,
Apa sebenarnya arti persahabatan di mata mereka?
Apa sebenarnya makna persahabatan di mata mereka?

Aku kesal,
Mengapa mereka dengan mudahnya mencampur adukkan
Kepentingan pribadi dengan persahabatan?
Mengapa mereka dengan mudahnya menyembunyikan kesalahan
Atas nama persahabatan?
Mengapa mereka dengan mudahnya mengkhianati persahabatan?

Aku bingung,
Benar-benar bingung
Aku kesal,
Benar-benar kesal

Aku bingung,
Apakah mereka benar-benar mengerti tentang persahabatan?
Apakah mereka benar-benar mengerti tentang persahabatan?
Apakah mereka benar-benar memaknai arti persahabatan?

Aku kesal,
Mengapa mereka dengan mudahnya mempermainkan persahabatan?
Mengapa mereka dengan mudahnya mempermainkan persahabatan?
Mengapa mereka dengan mudahnya mengkhianati persahabatan?

Aku bingung,
Benar-benar bingung
Aku kesal,
Benar-benar kesal

Sungguh persahabatan adalah segalanya dalam hidup ini
Kata yang sangat mudah untuk diucapkan
Namun memiliki makna yang sangat dalam
Betapa indahnya kalau kita benar-benar memaknai arti persahabatan
Persahabatan yang bukan hanya dimulut saja
Tetapi juga di hati

Tentang dirimu


KOPI PERSAHABATAN
(Karya: Gemo Gibran)

Kata orang,
Kopi yang simbok buat itu manis
Tapi saat aku mencicipinya
kopi itu sangat pahit
Sungguh aneh, tapi itulah yang aku rasakan.

Persahabatan yang aku jalani bersamamu
Layaknya kopi yang dibuat oleh simbok
Kata-katamu begitu manis terdengar
Janji-janji persahabatan begitu mudah kau ucapkan

Tapi apa yang telah kau berikan kepadaku?
Bukan gula kesetiaan yang kau seduh
Justru kopi-pahit pengkhianatanlah yang kau seduh
Kau mengkhianati gelas kepercayaan yang telah aku beri padamu

Tak pernah sekalipun aku mendengar
Kau mengangsul kopi persahabatan yang telah aku beli darimu
Dengan kesetiaan
Namun justru aku yang selalu membayarmu dengan uang kepercayaan



Masihkah aku bisa membeli kopi persahabatan di kedai hatimu?
Masihkah aku bisa membayarmu dengan uang kepercayaan?
Akankah aku menerima angsulan kesetiaan dari dirimu?
Atau haruskah aku kembali menerima kopi pengkhianatan tanpa gula kesetiaan?



Pemimpi


HATI KELABU SANG PEJUANG
(karya: Gemo Gibran)

Hati kelabu dihari yang baru
Langkah kaki terasa berat membatu
Beban kembali kupikul membuat pilu
Enggan tubuh bergerak, terpaku, kaku dan membeku
           
Hati kelabu dihari yang baru
            Sekolahku begitu usang dan berdebu
            Kesombongan ilmu begitu diagungkan guru
            Layaknya perasaan cinta yang terpendam dalam kalbu

Hati kelabu dihari yang biru
Sekolahku tempat kumpulan penipu
Sekolahku tempat para pemuas nafsu
Sekolahku tempatku menghabiskan waktu tanpa ilmu
           
Hati kelabu dihari yang baru
            Belajar hanyalah sebuah mimpi bisu
            Prestasi hanyalah sebuah khayalan semu
            Murid hanyalah seorang pelajar tanpa buku