Jumat, Desember 28, 2012

I don't know when

 30 November 2012

Entah kapan?


Putik
Hmmmmm
Wanita yang manis,
Wanita yang pernah mengisi hari-hariku
Mengisi ruang kosong hati ini

Bagai gula yang larut dipanasnya air
Seperti itulah kebersamaanku dengan wanita manis itu
Tak lama,
Hanya hitungan minggu

Tapi……
Sudahlah…
Kini ia telah mengisi kekosongan hati orang lain

Sedangkan aku???
Aku masih sendiri menikmati harapan akan hadirnya seorang wanita,
Wanita yang hinggap dan tinggal di hati ini
Namun…..
Entah kapan wanita itu akan dating

Sering kali aku membayangkan
Suatu saat nanti aku kembali menjalin cinta dengan dia
Ahhhhh
Hanya khayalan belaka
Tapi, apa salahnya berkhayal?

Sungguh….
Aku tak bisa membohongi hati ini
Aku masih menyayanginya

Hati ini memang tak gundah
Namun, betapa kejamnya diri ini jika melupakannya

Wajah manis itu
Senyum manis itu
Tak bisa aku lupakan

Putik
Semoga kau bahagia dengan belahan jiwamu yang baru
Aku pun berharap,
Semoga kita bisa kembali menjalin cinta

Entah kapan

Senin, Oktober 22, 2012

Carut-marut Negeriku

Dibawa Kemana??


Berantakan
Berhamburan
Sudah tak tertata
Tak pada tempatny

Dibawa kemana mahkota negeri ini?

Kemanakah janji yang dulu terucap?
Dibawa kemana harga-diri negeri?
Haruskah semua itu hilang karena di korupsi?

Kejam sekali
Tak hanya uang negara dan rakyat yang di korupsi
Harga-diri negeri pun tak luput untuk di korupsi

Demo di sana-sini
Seolah tiada henti
Korupsi di sana-sini
Dimana hati nurani?

Ohhhhh negeriku yang kucinta
Dibawa kemana makna sumpah pemuda

Ohhhhh Bapak Presiden terhormat
Di pundakmu kami sematkan
Kepercayaan untuk membangun negeri

Para penegak hukum
Kini saling menghukum
Saling bertarung
Membuat aku murung

Wahai wakil rakyat
Jangan lemahkan KPK
Tanpa mereka
Uang tak bisa merata

Aku hanya ingin negeriku damai
Tak ada lagi demo, bentrokan dan korupsi

Wahai wakil rakyat 
Gunakan hatimu
Jangan dustai janji yang terucap dari mulutmu

Selamatkan INDONESIA


*GemoGibran*

Mimpiku

Yogyakarta, 18 September 2012

Dear,
Bunga

Bunga, tadi malem aku mimpiin kamu lagi. Entah sudah berapa kali aku bermimpi tentangmu. Kalau bisa dibilang, kamu tu cewek yang paling sering hadir dalam mimpiku *ciaaaaahhhhh*. Aku senang sekali. Aku sangat bahagia. Aku tuliskan sebuah puisi untukmu, untuk mengungkapkan kebahagiaanku

Hmmmmmmm
Aku bergumam dalam bahagiaku

Aku begitu bahagia saat ini
Kau tahu mengapa?
Semalam aku bermimpi tentang dirimu
Ohhhh.....indahnya

Kita menari-nari bersama
Kau menarik tanganku 
Kau mengajakku untuk melihat indahnya taman bunga
Teriring senyum di bibirmu saat kita melewati taman itu
Sungguh indah perpaduan antara senyummu dan bunga yang merekah itu
Keindahan yang tak bisa diungkapkan oleh syair para pujangga
Keindahan yang tak bisa dilukiskan oleh goresan-goresan kuas Leonardo DaVinci
Keindahan yang hanya bisa diungkapkan oleh hati,
Lewat cinta

kau selalu tersenyum
Senyum yang menghiasi wajah cantikmu

bergetar hati ini saat bersamamu
Bahagia yang tak terkira besarnya

Kau yang hadir dalam mimpiki
Andai itu bukan sekadar mimpi
Andai itu bukan sekadar ilusi
Andai itu adalah kenyataan
 Dan aku berharap bisa menjadi kenyataan

Kau yang hadir dalam mimpiku
Aku menikmati kebersamaan itu
Meski hanya dalam mimpi

Kau yang hadir dalam mimpiku
Aku begitu bahagia karena kau hadir dalam mimpiku

Kau yang hadir dalam mimpiku
Terima kasih telah mengindahkan mimpiku
Terima kasih telah membuatku bahagia

Aku menyayangimu,
Bunga


*GemoGibran*

Untuk masa laluku

Aku bikin puisi ini pada tanggal 29 April 2012. Puisi ini berisi tentang perasaanku kepada mantanku. Bukanny gak bisa move on, tapi waktu itu aku “masih” belum bisa ngelupain dia. Tapi sekarang………….udah bisa kok J.  Semoga puisi yang aku tulis ini, gak bikin gosip baru lagi. Aku udah lupain dia. Ingat ya,Aku udah NGELUPAIN dia.

Yogyakarta, 29 April 2012

Untuk dia yang berada di seberang sana. Di pulau yang berbeda.

Ada hal yang sampai saat ini tak bisa aku lupakan
Saat dimana aku menghabiskan waktu bersamamu
Duduk berdua di trotoar, di pinggir jalan segitiga cinta
Pohon ceri itu menjadi saksi kemesraan kita
Kebersamaan yang singkat, namun tak mudah kulupakan

Kenangan bersamamu menjadi penghias hidupku
Kenangan itu terkadang membuatku senang dan tertawa
Namun, sering pula ia justru membuatk sedih

Membuatmu tersenyum adalah impianku
Senyummu adalah kado terindah yang pernah kau beri untukku

Aku begitu menyukai senyummu
Senyummu begitu manis
Senyummu……………ahhhhhh susah sekali untuk aku ungkapkan
Salah satu hal yang tak bisa aku lupakan dari dirimu adalah……..
Senyummu

Entah mengapa begitu sulit bagiku untuk melupakanmu
Meski aku telah dekat dengan wanita lain, tapi tetap sulit untuk melupakanmu
Kebersamaan singkat itu begitu membekas di hatiku
Kebersamaan singkat yang melahirkan ribuan kenangan

*GemoGibran*

Sabtu, Maret 10, 2012

This is the reality

Jika seorang bos tetap pada pendiriannya disebut konsisten.
Jika anak buah tetap pada pendiriannya disebut kaku.
Jika bos sering berubah pendapat disebut fleksibel.
Jika anak buah sering berubah pendapat disebut plin-plan.
Jika bos bekerja lambat disebut teliti.
Jika anak buah bekerja lambat disebut malas.
Jika bos cepat mengambil keputusan disebut berani.
Jika anak buah cepat mengambil keputusan disebut grusa-grusu.
Jika bos melanggar prosedur dianggap penuh inisiatif.
Jika anak buah melanggar prosedur dianggap tidak tahu aturan.
Jika bos mengatakan sesuatu itu mudah dianggap optimistis.
Jika anak buah mengatakan mudah dianggap sok tahu.
Jika bos sering mengintertaint orang, itu disebut lobby.
Jika anak buah melakukannya disebut pemborosan.

(Dahlan Iskan)

Kamis, Maret 01, 2012

Mengapa Harus yang Ini? Bukan yang Itu?

     Sebentar lagi para pelajar SMA diseluruh Indonesia akan menghadapi yang namanya "The Last Fight" alias pertarungan terakhir alias Ujian Nasional. Tepatnya tanggal 16 April 2012. Semuanya sibuk mempersiapkan diri untuk menghadapi sang pengadil. Semua berlomba-lomba untuk mendaptkan hasil yang terbaik. Begitu pun aku. hahaha. Siapa sih yang tidak ingin mendapatkan hasil yang terbaik ketika ujian nanti? Semua siswa pastinya ingin mendapatkan hasil yang terbaik. Bisa lulus dengan nilai yang terbaik, dengan nilai yang memuaskan. Bahkan sangat memuaskan!
    
     Three days makes us feel like in a jail. Ya, mungkin itu ungkapan yang tepat untuk menggambarkan tentang ujian nasional, tiga hari (sebenarnya sih empat hari. Tapi ini cuma ungkapan doang) membuat kita merasa seperti di dalam penjara. Tiga hari yang akan menentukan nasib kita. Tiga hari yang akan menentukan masa depan kita. Tiga hari yang akan menentukan lulus tidaknya kita. Tiga hari yang akan menentukan hasil belajar kita selama tiga tahun. Tiga hari yang begitu membuat kita was-was akan hasil yang nanti kita peroleh, apakah memuaskan, pas-pasan atau yang terburuk, tidak lulus. Tiga hari yang tidak pernah pandang bulu. Entah pintar atau bodoh, entah malas atau rajin, semuanya sama di mata tiga hari itu. Semuanya bisa terjadi tanpa pernah kita duga sebelumnya. Mereka yang bodoh, bisa lulus ujian dengan nilai yang bisa dibilang memuaskan. Bahkan yang tidak bisa kita pungkiri adalah yang pintar sekali pun, yang merupakan langgan juara kelas pun, bisa tidak lulus ujian. Ini yang membuat mengapa tiga hari itu membuat kita merasa seperti di dalam penjara. Penjara itu tidak pernah pandang bulu. Semuanya sama (meski pada kenyataan tidak begitu).

    Tiga hari ini membuat orang tua siswa, siswa itu sendiri hingga pihak sekolah, melakukan berbagai cara anaknya atau murid didiknya bisa lulus dengan nilai yang memuaskan. Atau paling tidak bisa lulus ujian. Ada yang memperbanyak intensitas belajar, ikut privat atau les, bimbel dan semacamnya. Ada pula yang melakukan cara CURANG. Misalnya saja, menyontek. Bahkan ada yang lebih parah dan sangat gila, yaitu membeli soal maupun menyuap panitia ujian nasional. Wah! ini nih, yang bikin Indonesia hancur. Apakah tidak ada cara yang lebih baik selain menyontek dan membeli soal? That's so crazy, Man.

    Menurutku cara yang paling baik adalah niat, berdoa, berusaha, berdoa lagi lalu bertawakal. Inilah cara yang paling baik agar bisa berhasil menempuh ujian.

    Kalau ada cara yang lebih baik darpida yang aku sebutkan tadi, beritahu aku.

    Bro, cara yang aku sebutkan di atas merupakan cara terbaik untuk menempuh ujian. Tidak ada risiko yang akan kita dapatkan. Malahan untung semua yang bakal kita dapet. Coba kalau kita nyontek. Risikonya ketauan. Bawa hp pun demikian. Meski aku pun tak bisa memungkiri kalau aku sering nyontek. hehehe. 
    
    Nah, tapi klo niat, berdoa, berusaha, berdoa lagi lalu bertawakal, risikonya apa? Gak lulus? Itu bukan risiko, Bro, tapi ada yang salah dari cara kita melakukannya. Mungkin kita tidak khusyuk. Mungkin kita tidak berusaha dengan maksimal. Atau bisa saja kita melakukan itu dengan niat yang salah. Bisa saja. Cara yang aku lakukan itu sangat mudah untuk dilakukan. That's so easy, Man.


     Pernah disuatu malam, aku ngobrol dengan temanku. Sebut saja namanya Gisworo. Dia bilang " Kenapa giliran soal yang "ini" diseriusin? Seharusnya yang diseriusin tu belajar".

     Aku kaget ketika Gisworo berkata seperti itu. Bagaimana aku tidak kaget kalau ternyata Gisworo memiliki kemauan untuk berubah dan berusaha. Padahala menurutku, Gisworo itu anak yang biasa-biasa saja, pintar tidak terlalu, bodoh pun tidak. Tapi Gisworo memiliki kemauan untuk berusaha. Belajar. Dia ingin menggunakan kemampuannya sendiri saat mengerjakan soal ujian nasional nanti. Amazing.

     Aku sangat setuju dengan apa yang dikatakan oleh Gisworo, mengapa giliran "ini" baru diseriusin? bukannya cara belajar? Seharusnya yang kita lakukan itu mencari bagaimana cara menciptakan suasana belajar yang kondusif, yg nyaman. Suasana yang membuat pikiran kita menjadi rileks sehingga mudah untuk menyerap pelajaran.

    Bro, kalau kita terus-terusan melakukan cara "ini",lama-kelamaan ini akan menjadi kebiasaan. Ini akan berdampak besar bagi kita dimasa yang akan datang datang, disaat kita berada di the real life, di kehidupan yang sebenarnya alias hidup bermasyarakat. Kalau kita kebiasaan menggunakan cara "ini", kita akan menjadi orang yang malas. Kita hanya akan mengharap bantuan dari orang lain. Sedangkan kita sendiri hanya melakukan sedikit. 

    Kita tidak mungkin mengharapkan bantuan dari orang lain terus. Ada kalanya kita mengerjakan semuanya sendiri. Why? Karena kita lebih mengerti daripada orang lain. Bukan berarti kita sombong, tapi kita yakin sama diri kita sendiri. Kita percaya dengan hasil yang akan kita dapatkan nantinya. Yakin sama diri sendiri itu beda dengan sombong lho.
   
    Inilah inti dari tulisanku kali ini. Mungkin kalian tahu maksud dari judul tulisan ini, "Mengapa Harus yang Ini? Bukan yang Itu?"

    Maksud dari judul tulisanku adalah mengapa harus cara menyontek yang diseriusin? Bukannya cara belajar? 

    Bro, masa ada di tangan kita sendiri, bukan di tangan orang lain. Kita lah yang menentukan akan kemana kita nantinya. Kita lah yang memilih jalan kita sendiri. Kita lah yang tahu kemana kita akan melangkah. Mulai dari sekarang lakukanlah cara yang tadi aku sebutkan, yaitu niat, berdoa, berusaha, berdoa lagi lalu bertawakal.
  
    It's not too late for us to change our habits. We've so much time to do it. I just wanna say, "Choose your own way to reach your future. Choose your choice and believe with your choice".

   

    

   

Senin, Januari 09, 2012

Janda Wonderers


The Underdog
“Road To Final”

(Karya: Gemo Gibran)

Final kedua. Wow! It’s amazing. Sebuah tim dengan status underdog, kembali berhasil melaju kefinal Liga Asrama. Sebuah kebanggaan tersendiri bagiku. Aku tidak menyangka kalau tim aku bela ini, kembali berhasil melaju kefinal. Padahal, masih banyak tim lain yang menurutku lebih pantas untuk melaju kefinal. Luar biasa.
            Pada ajang Liga Asrama yang pertama, timku juga berhasil melaju kefinal. Namun sayang, timku, Janda Wonderers, terpaksa harus kalah dengan skor 5 – 3. Timku memang kalah, tapi aku tetap bangga dengan timku dan permainanku. Aku bangga sekali dengan timku. Siapa yang bisa menyangka kalau sebuah tim underdog yang bernama Janda Wonderers, tim yang sama sekali tidak diperhitungkan, bisa melaju kefinal dimusim pertama penyelenggaraan Liga asrama. It’s awesome.
            Keberhasilan timku mencapai babak final Liga Asrama yang pertama, membuat timku yang tadinya tidak diperhitungkan, kini menjadi salah satu yang ditakuti di asrama. Timku memiliki pertahanan yang luar biasa rapatnya. Aku sebutkan pemain-pemain yang menghuni daerah ini, mereka yaitu Pratama Hermawan alias Mawan, yang menempati posisi penjaga gawang. Ada Gema Fajar alias Gemo yang menempati posisi sebagai defender. Khusus untuk Gema, kami beruntung memiliki defender seperti dia. Bagaimana tidak, dia merupakan defender yang luar biasa. Dia tidak takut untuk melakukan body contact dengan sang lawan. Dia juga sering melakukan tackle. Lebih hebatnya lagi, dia melakukan tackle namun jarang sekali dia mendapat pelanggaran. Dia juga jago dalam duel bola-bola udara. Dia pernah ngaku-ngaku kalau dirinya itu seperti Charles Puyol, defender dari klub Barcelona. Pede sekali dia. Tapi aku akui, dia memang hebat. Namun sayangnya, Gema terlalu sering melakukan overlapping untuk membantu serangan. Ini sangat berbahaya bagi pertahanan.
            Diposisi gelandang, timku memiliki pemain yang bernama Buminda Hutama alias Bumzz Bima Fitra alias Zean alias Tokichi, Kun, dan aku sendiri, Aghozali alias Garra. Kalau menurutku, pemain gelandang yang timku miliki ini, merupakan pemain yang hebat di dibidangnya. Mereka, termasuk saya sendiri, memiliki keahlian masing - masing. Aku mulai dari Bumi. Bumi merupakan pemain yang klo menurutku, dia memiliki tendangan jarak jauh yang kencang. Dia juga ahli dalam melakukan dribble. Selain itu, dia juga berperan sebagai seorang stopper. Beberapa dari gol yang diciptakan olehnya, merupakan hasil dari tendangan jarak jauh. Luar biasa.
            Selanjutnya Zean. Zean lebih tepatnya bermain diposisi gelandang bertahan. Dia memang tidak terlalu bagus saat melakukan dribble, namun dia bagus saat memberikan bola kepada pemain lain, terutama kepada striker. Sama seperti Bumi, Zean juga berperan sebagai seorang stopper.  Pemain yang hebat.
            Kemudian, Kun. Kun berposisi sebagai gelandang serang. Kalau untuk Kun, aku akui kalau dia memiliki kemampuan dribble yang hebat. Dia merupakan seorang supersub dalam timku. Dia memang jarang tampil sebagai starter alias starting line up, namun ketika ia masuk menggantikan pemain lain, dia akan menunjukkan kemampuannya. Tak jarang, dial ah yang mencentak gol terbanyak dalam satu pertandingan. Operan-operannya begitu memanjakan sang striker. Great player.
            Pemain terakhir yang menempati posisi ini adalah aku sendiri, Aghozali. Sebenarnya posisiku bukan gelandang, tapi sayap alias winger. Aku memiliki kemampuan dribble yang luar biasa, menurut teman satu timku. Aku juga memanjakan sang striker dengan operan-operan manisku. Wew. Aku memiliki kecepatan lari yang bisa dibilang cepat. Tak jauh berbeda dengan Bumi, aku juga memiliki tendangan jarak jauh yang keras. Bedanya, kalau Bumi melakukannnya dengan menggunakan kaki kanan, sedangkan aku menggunakan kaki kiri.  I’m a great player. Hehehe
            Aku berpindah keposisi striker alias penyerang. Diposisi penyerang ada Khoirul Umam alias Umam dan Surya Putra alias Surput. Aku mulai dari Umam. Oke! Umam merupakan top skor di timku. Aku lupa berapa gol yang telah dia ciptakan. Yang pasti, dialah top skorer timku. Dia memiliki dribble luar biasa. Memang, di timku banyak pemain yang memiliki dribble yang luar biasa, tapi dia, Umam, memang memiliki dribble yang luar biasa. Kalau menurutku, keahlian dia yang paling aku kagumi adalah kemampuannya dalam memenangi duel bola-bola udara. Kebanyakan dari gol yang diciptakan oleh Umam, merupakan hasil dari sundulan yang berawal dari umpan Mawan. Dialah gol getter timku.
            Lanjut ke surput. Sama seperti Kun, Surput juga merupakan supersub timku. Surput juga ahli dalam men-dribble bola. Untuk Surput, dia sering tampil sebagai penentu kemenangan timku. Dia sering menciptakan gol tunggal kemenangan timku. Tak jarang juga, berawal dari gol yang ia ciptakan, pemain-pemain lain seperti saya sendiri, lalu Bumi, Umam, Kun, dan Gema, juga turut menciptakan gol. Sekali lagi, Surput merupakan supersub yang luar biasa.
            Semua pemain yang bermain untuk Janda Wonderers memang luar biasa. Tak ada kata lain yang bisa aku gunakan untuk menggambarkan kehebatan para pemain Janda Wonderers, termasuk aku.
            Setelah tadi aku menceritakan tentang pemain-pemain yang menghuni tim Janda Wonderers, selanjutnya aku akan menceritakan tentang perjalanan timku , dari awal turnamen sampai menuju ke babak final.
            Aku langsung menuju ke penyisihan grup tahap kedua. Aku tidak jadi menceritakannya dari awal, karena pastinya akan sangat panjang. Pada penyisihan tahap kedua ini, timku tergabung dalam grup yang menurutku lumayan susah, namun grupku bukanlah grup neraka, yaitu grup B. Tim-tim yang tergabung dalam grup ini, yaitu Janda Wonderers, Nankatsu, Mentol Alam, Kasukabe, dan Fadul. Kalau aku pikir, musuh berat timku yaitu Nankatsu dan Mentol Alam. Sedangkan Kasukabe dan Fadul, sama sekali tidak aku perhitungkan karena merak merupakan tim dari kelas satu yang notebennya merupakan tim yang benar-benar underdog.
            Pada pertandingan pertama, timku berhadapan dengan Kasukabe. Ah, gampang. Di atas kertas, timuku jauh lebih unggul ketimbang Kasukabe. Timku bakal menang mudah kali ini. Benar saja, baru beberapa menit babak pertama berjalan, aku berhasil mencetak gol pembuka pada pertandingan sore itu. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum.
            Babak kedua menjadi petaka bagi timku. Gema menjadi aktor utama dibalik kekalahan timku. Berawal dari tendangan spekulasi yang dilakukan oleh Ando, Gema yang bermaksud menghalau bola, namun bola justru mengarah ke gawang timku. Mawan yang telah salah langkah, tak mampu menjangkau bola yang dihalau oleh Gema. Skor pun berubah menjadi 1-1.
Gema kembali melakukan kesalahan dan ini menjadi gol kemenangan bagi tim Kasukabe. Gema kembali salah ketika menghalau bola. Kali ini merupakan bola hasil dari tendangan bebas yang dilakukan oleh Amri. Gema yang bermaksud untuk memblok bola, namun bola justru mengarah ke Ando. Bola pun ditendang oleh Ando dan hal yang sama pun terjadi. Mawan kembali salah langkah. Gol pun tercipta.
            Kami kalah pada pertandingan kami. Kami mengira kalau kami akan menang mudah. Namun kami salah. Mungkin kami terlalu percaya diri dan menganggap remeh lawan. Kami tidak menyalahkan Gema atas kekalahan ini. Kami bertekad untuk membalas kekalahan ini dengan memenangkan pertandingan selanjutnya, yaitu melawan semifinalis Liga Asrama yang pertama, Nankatsu.
            Pertandingan kedua melawan Nankatsu. Aku lupa dengan jalannya pertandingan pada sore itu. Aku hanya bisa menceritakan beberapa bagian saja. Pada pertandingan sore itu, aku pikir, kami akan bermain imbang. Kalaupun menang, paling hanya menang tipis. Namun dugaanku salah. Pada babak pertama, kami sudah unggul dengan skor 4-0. Aku tidak menyangka akan hal itu. Dibabak kedua, kami berhasil menciptakan dua gol tambahan yang hanya bisa dibalas satu gol oleh tim Nankatsu. Pertandingan sore itu berakhir dengan kemenangan tim kami dengan skor 6-1. Kami berhasil membantai salah satu tim yang difavoritkan untuk menjuarai Liga Asrama. Kami berhasil membalas kekalahan tim kami sebelumnya. Mental juara yang luar biasa.
            Pertandingan ketiga, kami melawan musuh bebuyutan kami, yaitu Mentol Alam. Ini untuk kedua kalinya kami dan Mentol Alam bertemu. Pertemuan pertama yaitu pada Liga Asrama yang pertama, dimana timku dipaksa menyerah dengan skor 2-4. Namun kali ini, aku dan timku takkan membiarkan mereka kembali mengalahkan kami lagi. Kami harus menang.
            Timku terpaksa harus bermain tanpa pemain cadangan karena Kun, Umam dan Zean, sedang keperluan. Jadi yang tersisa tinggal aku, Gema, Bumi, Surput dan Mawan. Meski begitu, kami tidak menyerah. Kami malah semakin bersemangat.
            Kami tertinggal terlebih dahulu oleh gol yang diciptakan oleh Agung. Keunggulan mereka tak bertahan begitu lama. Beberapa menit setelah gol Agung tercipta, kami berhasil menyamakan kedudukan lewat gol yang aku ciptakan. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum.
            Pada babak kedua, kami tak ubahnya seperti monster yang sedang kelaparan. Kami begitu bersemangat untuk memenangkan sore itu. Benar saja, semangat yang kami tunjukkan berbuah manis. Berawal dari lemparan gawang yang dilakukan oleh Mawan, Aldo yang tadinya berusaha untuk menangkap bola, namun bola justru gagal ia tangkap dan bola mengalir kearah gawang. Skor berubah menjadi 1-2.
            Gol yang diciptakan oleh Mawan, menjadi gol kemenangan bagi tim kami. Akhirnya, kami berhasil membalaskan dendam kami.
            Pertandingan ketiga, timku menghadapi tim dari kelas satu lainnya, yaitu Fadul. Kali ini, kami tidak lagi meremahkan kekuatan tim kelas satu. Aku juga lupa dengan jalannya pertandingan timku melawan Fadul. Skor akhir dari pertandingan ini 4-0 untuk kemenangan timku. Untuk sementara, timku berhasil memuncaki klasemen grup B dengan jumlah point 9. Namun, timku sudah memastikan diri kesemifinal karena pertandingan lainnya hanya menentukkan siapa yang akan menjadi pemuncak klasemen grup.
            Dipertandingan lainnya, Mentol Alam yang hanya butuh hasil imbang untuk bisa lolos semifinal, dipaksa tunduk oleh Nankatsu dengan skor 3-1. Dengan hasil ini, Nankastsu lah yang menemani timku untuk melaju kesemifinal.
            Timku, Janda Wonderers, menjadi satu-satuny tim yang berasal dari kelas tiga. Tiga semifinalis lainnya berasal dari kelas dua, yaitu Nankatsu, Panser dan Mandau. Timku diwajibkan untuk menjuarai Liga Asrama kali ini. It’s oke.
            Pada pertandingan disemifinal, timku berhadapan dengan Panser, tim yang juga kami lawan pada fase grup pertama Liga Asrama yang kedua ini. Aku tak ingat alias lupa juga dengan jalannya pertandingan sore itu. Diakhir pertandingan, timku berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 4-1.
            Dipertandingan lainnya, Nankatsu berhasil memenangkan pertandingan melawan Mandau melalui drama adu penalti. Dengan hasil ini, timku akan berhadapan dengan Nankatsu difinal Liga Asrama edisi yang kedua ini.
Timku dan Nankatsu tak ubahnya seperti Indonesia dan Malaysia. Bertemu difase grup dan kembali bertemu difinal. Kalau Indonesia melawan Malaysia, Indonesia berhasil menang difase grup,namun kalah di final. Semoga saja timku tidak seperti itu. Seperti Indonesia. Kami harus memenangkan pertandingan ini. Harus.
Dengan Semangat 45, aku dan timku selalu mengumandang sebuah kalimat yang menjadi penyemangat bagi timku, yaitu “JANDA WONDER! BRAVO!!!”.