Yogyakarta, 8 Mei 2013
Aku membutuhkanmu untuk mengusir kesepian ini
Namun, kau berada jauh di negeri sana
Zaman sekarang sudah canggih
Tak perlu mengirim surat dengan kertas
yang memerlukan waktu lama hingga sampai ke tujuan
Kini ada teknologi pesan singkat melalui telepon genggam
Kapan pun aku bisa menghubungimu
Cepat sampai pula pesanku
Aku coba untuk mengirimkan sebuah pesan singkat kepadamu
Ku tunggu beberapa menit
Kau tak membalas
Ku tunggu lagi beberapa menit
Kau tak jua membalas
Beberapa menit itu bergabung menjadi satu
Jadilah suatu waktu yang panjang
Lalu aku berpikir dan bertanya
Di mana kau saat aku merasa kesepian?
Di mana kau saat aku merasa gundah?
Di mana kau saat aku membutuhkanmu?
Di mana kau?
Di mana!!!?
Mengapa kau begitu tega membiarkanku kesepian?
Mengapa kau begitu tega membiarkanku gundah?
Padahal aku selalu ada untukmu saat kau kesepian
Aku selalu ada untukmu saat kau gundah
Aku selalu ada untukmu saat kau membutuhkanku
Aku selalu ada untukmu
Kapan pun itu
Tapi....
Mengapa kau tak ada saat aku membutuhkanmu?
Sudah aku beri bahuku sebagai tempat bersandarmu
dikala kau gundah
Tapi....
Mengapa kau tak beri bahumu untukku?
Kau rela membagi kegundahanmu padaku
Tapi kau pergi saat kau telah merasa tenang dan bahagia
Kau tak rela membagi kebahagiaanmu padaku
Kau tak rela bahumu kukotori dengan debu yang ada di wajahku
Aku kau campakkan
Lalu kau datang lagi dikala kau gundah
Lalu pergi lagi dikala kau bahagia
Betapa indahnya hidupmu
Simpan saja kebahagiaanmu untuk mereka yang tak tahu
Tak tahu bahwa ada orang yang menangis di belakang itu
Aku senang bisa membuatmu bahagia
Kau melangkah dengan kebahagiaan
Meninggalkan aku yang terluka karena kebahagiaanmu
Terima kasih atas kebahagiaanmu
*Gemo Gibran*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar