Yogyakarta, 3 Desember 2012
Rindu
Pilu
Layu
Begitu sering aku menulis sajak-sajak puitis
Tentang perasaan yang terpendam di dasar palung hati
Makhluk terdalam dari palung hatiku
Berusaha untuk mengungkapkan sesuatu
Sesuatu yang begitu susah untuk diungkapkan
Cinta
Ia ingin mengungkapkan sesuatu
Namun, ia menahan bibir untuk berucap
Wahai cinta
Apa yang terjadi dengan dirimu?
Mengapa engkau seperti ini?
"Aku sungguh merindukan dirinya
Seseorang yang pernah memiliki aku
Aku masih ingin berada dalam hatinya
Tak peduli sebagai apa aku baginya"
"Gemo, tahukah kamu bahwa aku sering menangis?
Namun, aku pulalah yang menahan air mataku agar tak jatuh membasahi pipimu
Aku tak ingin kau terlihat lemah"
"Sayang begitu sayang
Aku sungguh merindukannya, Gemo
Aku merindukan Putik"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar